Pages

Kamis, 25 Oktober 2012

2nd Relection of RPL

Model Software

1. Waterfall Model




Langkah-langkah Waterfall Model :
  • Requirements analysis and definition : Mengumpulkan kebutuhan kemudian dianalisis kebutuhan yang harus dipenuhi.
  • System and software design : Membuat desain setelah mengumpulkan kebutuhan.
  • Implementation and unit testing : Mengubah desain kedalam kode-kode yang dimengerti komputer. Program langsung diuji secara unit.
  • Integration and system testing : Penyatuan unit-unit program  kemudian diuji secara keseluruhan.
  • Operation and maintenance : Mengoperasikan program dan melakukan pemeliharaan.
Kelebihan :
  1. Merupakan model pengembangan paling handal dan paling lama digunakan.
  2. Cocok untuk sistem software berskala besar.
  3. Pengerjaan proyek sistem akan terjadwal dengan baik dan mudah terkontrol.
  4. Document pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya.
Kekurangan :
  1. Persyaratan sistem harus digambarkan dengan jelas.
  2. Rincian proses harus benar-benar jelas dan tidak boleh berubah-ubah.
  3. Ketika problem muncul, maka proses berhenti, karena tidak dapat menuju ke tahapan selanjutnya. 
  4. Membutuhkan waktu kerja yang lama karena harus menunggu hasil dari tahap sebelumnya. 

2. Incremental Model

Langkah-langkah Incremental Model :
  • Requirment : Proses untuk menentukan kebutuhan.
  • Specification : Proses menentukan spesifikasi sesuai kebutuhan.
  • Design : Perancangan software.
  • Code : Proses melakukan pengkodean.
  • Test : Tahap pengujian. 
Kelebihan :
  1. Pengguna tidak perlu menunggu sampai seluruh sistem dikirim untuk mengambil keuntungan dari sistem tersebut. Increment yang pertama sudah memenuhi persyaratan mereka yang paling kritis, sehingga perangkat lunak dapat segera digunakan.
  2. Resiko untuk kegagalan proyek secara keseluruhan lebih rendah.
Kekurangan :
  1. Mungkin terjadi kesulitan untuk memetakan kebutuhan pengguna ke dalam rencana spesifikasi masing-masing hasil increment.

3. Spiral Model

Langkah-langkah Spiral Model :
  • Customer communication : Membangun komunikasi antara developer dengan costumer.
  • Planning : Aktivitas untuk menentukan sumberdaya, perkiraan waktu pengerjaan, dan informasi lainnya yang dibutuhkan untuk pengembangan software.
  • Analysis risk : Aktivitas menganalisis apa saja yang akan dibuat.
  • Engineering : Aktifitas membangun program.
  • Construction & Release : Aktivitas dimana costumer mencoba software dan costumer diberikan buku manual.
  • Customer evaluation : Aktivita dimana developer mendengar pendapat dan keluhan costumer.
Kelebihan :
  1. Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak komputer.
  2. Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar.
Kekurangan :
  1. Sulit untuk menyakinkan pelanggan bahwa pendekatan evolusioner ini bisa dikontrol.
  2. Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian yang absolut.

4. Prototyping Model

Langkah-langkah :
  • Pengumpulan kebutuhan : Pelanggan dan pengembang membicarakan semua kebutuhan.
  • Membangun prototyping : Membuat perancangan sementara.
  • Evaluasi prototyping : Pelanggan memeriksa apakah prototyping yang dibangun sudah sesuai atau tidak.
  • Mengkodekan sistem : Prototyping diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman.
  • Menguji sistem : Proses pengetesan.
  • Evaluasi Sistem : Proses pengetesan yang dilakukan pelanggan.
  • Menggunakan sistem : Perangkat lunak siap untuk digunakan.
Kelebihan :
  1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.
  2. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem.
  3. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.
Kekurangan : 
  1. Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.
  2. Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah.
  3. Bisanya kurang fleksible dalam mengahadapi perubahan.

5. RAD

Langkah-langkah Rapid Application Development :
  • Perencanaan : Mengapa Mengembangkan Sistem?
  • Analisis : Siapa, apa, kapan dan dimana sistem diterapkan?
  • Perancangan : Bagaimana kerja sistem?
  • Implementasi : Bagaimana Sistem Dipasang/diinstall?
Kelebihan :
  1. Hasil bisa didapat dalam waktu yang sangat cepat.
  2. Bekerja lebih baik dalam projek dengan tidak ada perubahan yang tak tentu.
Kekurangan :
  1. Membutuhkan kedisiplinan tinggi.
  2. Tepat hanya jika dilakukan di projek kecil.
  3. Membutuhkan lebih banyak inputan dari pengguna.
Sumber :

Sebenarnya saya belum terlalu memahami tentang beberapa model tersebut tetapi saya akan mempelajari semua model tersebut agar saya lebih paham. ^_^

0 komentar:

Posting Komentar